IONISASI OBAT


 

NAMA : DITA AVIKA MUSDHALIVA

NIM : G1E121016

KELAS : B

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Pada video tersebut dijelaskan bahwa kelarutan ofloksasin meningkat pada ph dibawah pka1 (6,08) dan diatas pka2 (8,25) tetapi kelarutan akan menurun pada ph diantara pka1 dan pka2.
    Jika pH nya jauh di bawah pKa1 dan jauh di atas pKa2, Bagaimana pengaruhnya terhadap kelarutan obat ofloksasin tersebut? Dan jelaskan mekanisme/ proses ionisasi nya bisa terjadi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Peningkatan kelarutan yang tinggi pada kondisi pH 1,5 dan 12,5 itu dapat terjadi diduga karena terbentuknya misel dari ofloksasin itu sendiri. Jadi, pada pH yang jauh di bawah pKa1 dan jauh di atas pKa2, itu akan berpengaruh terhadap kelarutan dari ofloksasin tersebut, dimana akan semakin banyak jumlah ofloksasin yang terlarut dan terionisasi, sehingga dapat menyebabkan gugus lipofilik bergabung dan menata dirinya, sehingga dapat membentuk suatu misel. Dengan demikian, pada kondisi tertentu maka ofloksasin yang telah menjadi misel ini akan membantu proses pelarutan ofloksasin yang tidak berada dalam bentuk misel, sehingga kelarutan ofloksasin akan semakin meningkat dengan tajam. Efek pelarutan yang terjadi berhubungan dengan adanya bentuk kation dan anion dari ofloksasin tersebut pada nilai pH tertentu.

      Kemudian bagaimana mekanisme atau proses nya, jadi untuk pH yang jauh dibawah pka1 (6,08) ini, ofloksasin telah mengalami ionisasi dan berada dalam bentuk yang sama yaitu kation. Yang mana ini terjadi karena terdapat gugus kromofor yang melibatkan posisi Nitrogen menuju ke gugus karboksil. Kemudian pH yang jauh diatas pka2(8,25), ofloksasin telah mengalami ionisasi dan berada dalam bentuk anion, terjadi pergeseran batokromik pada pH 8,0 menjadi pH 11,4 yang mana itu terjadi karena adanya protonasi pada gugus piperazinil sehingga ofloksasin berada dalam bentuk anion.
      Sehingga pada pH yang jauh di bawah pKa1 dan jauh di atas pKa2 itu akan semakin banyak jumlah ofloksasin yang terlarut dan terionisasi. Sehingga meningkatkan kelarutan dari ofloksasin tersebut.

      Hapus
  3. Pada video disebutkan bahwasanya efek pelarutan yang terjadi berhubungan dengan bentuk kation dan anion dari ofloksasin pada nilai pH tertentu.

    Nah bagaimana jika ofloksasin tersebut tidak terjadi pelarutan yang baik, kemungkinan apa yang terjadi dalam proses ionisasi nya, apakah ada hal yang terjadi pada kation dan anion nya sehingga tidak terjadi pelarutan yang baik dari ofloksasin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi, misalkan pada pH 1,5, 2,0 dan 3,0 itu seharusnya terjadi ionisasi dalam bentuk kationnya. Kemudian pada pH 11,4,12 dan 12,5 itu terjadi ionisasi dalam bentuk anion nya. Jadi, jika ofloksasin tidak terjadi pelarutan yang baik, kemungkinan itu terjadi karena proses ionisasi nya tidak terjadi secara sempurna/terionisasi sebagian dan juga kemungkinan dipengaruhi oleh teknik pengerjaan dan bahan yang digunakan. Sehingga ofloksasin yang terionisasi dalam bentuk kation dan anion ini menjadi tidak stabil. Yang mana menyebabkan tidak terjadinya pelarutan yang baik. Kemudian, Pada pH yang jauh di bawah pKa1 dan jauh di atas pKa2 akan semakin banyak jumlah ofloksasin yang terlarut dan terionisasi sehingga dapat membentuk suatu misel. Nah, jika proses ionisasi terjadi secara tidak sempurna pada pH tersebut, dapat menyebabkan terganggunya dalam pembentukan misel. Yang mana disini, misel itu berperan dalam membantu proses pelarutan ofloksasin, jika misel tidak terbentuk sempurna maka misel tersebut pun juga secara tidak stabil dalam membantu proses pelarutan ofloksasin yang tidak berada dalam bentuk misel sehingga tidak terjadi pelarutan yang baik pada ofloksasin.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini